Senin, 02 April 2012
Artikel
Sejarah,
Kisah dan Tradisi Valentine
Asal mula hari Valentine tercipta
pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk
menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat
Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15
Februari dimulailah perayaan ‘Feast of Lupercalia.’ Pada masa itu, kehidupan
belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan dengan para pria.
Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis
ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca.
Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang
gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu. Tak jarang pasangan
ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa
tahun sebelum akhirnya menikah.
Di bawah pemerintahan Kaisar
Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si kaisar
kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya. Ia yakin
bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga
dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan
dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendetayang
hidup di Roma pada abad ketiga. Ia bersama Saint Marius secara
sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi
mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret
dan memenggal pendeta baik hati tersebut. Di hari saat ia dipenggal,14
Februari, ia menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis itu atas
semua perhatian, dukungan dan bantuannya selama ia dipenjara. Diakhir pesan
itu, ia menuliskan: “Dengan Cinta dari Valentinemu.” Pesan
itulah yang kemudian merubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang
di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang
yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara
kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
Perlahan semarak hari kasih
sayang ini merebak keluar dan menular pada masyarakat di seluruh dunia dibumbui
dengan versi sentimental tentang makna valentine itu sendiri. Bahkan anak-anak
kecil pun tertular dengan wabah ini, mereka saling berkirim kartu dengan
teman-temannya di sekolah untuk menunjukkan rasa sayang mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar