MENUMBUHKAN
KEGEMARAN MEMBACA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sebuah perpustakaan merupakan
suatu hal yang wajib ada dalam lingkungan pendidikan. Perpustakaan merupakan
gudangnya ilmu dan informasi, baik yang berkaitan dengan dunia pendidikan
maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah
diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mencari rujukan sumber ilmu yang sedang
dipelajari, dengan demikian siswa dapat mengembangkan wawasannya lebih luas lagi.
Namun semua itu tidak akan terwujud apabila perpustakaan tidak dikelola
dengan baik. Terlebih lagi bila suasana diperpustakaan tidak menarik. Jangankan
untuk membaca untuk memasuki perpustakaan saja mungkin siswa merasa enggan dan
malas sehingga sebuah perpustakaan dianggap sebagai ruang kosong yang tidak
berguna dan fungsinya sebagai gudang ilmu menjadi terabaikan.
Minat baca masyarakat terutama siswa sangatlah rendah. Apalagi seiring
berkembangnya teknologi seperti internet,radio,televisi, dll. Para
siswa menjadi malas membaca, mereka lebih senang mencari informasi dengan
memanfaatkan semua teknologi yang ada, misal siswa-siswi sekarang lebih senang
melihat dan mendengarkan sesuatu dari radio dan televisi untuk mendapatkan
informasi.
Minat membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak usia dini sebab
minat baca tidak akan terbentuk dengan sendirinya. Untuk menumbuhkan minat baca
pada siswa peran keluarga, guru, masyarakat, dan pemerintah sangatlah penting. Keluarga
merupakan lingkungan awal dalam menumbuhkan minat membaca. Orang tua perlu
menanamkan kesadaran akan pentingnya membaca. Guru dapat mengajak siswa untuk
membaca buku yang menarik diperpustakaan, dan memberi tugas yang sumbernya
dicari diperpustakaan. Selain dari guru pihak sekolahpun dapat
menumbuhkan
minat siswa untuk membaca di perpustakaan yaitu dengan, menjadikan perpustakaan
lebih menarik. Perpustakaan dapat mengadakan club baca, hari baca, wajib baca,
jam baca dalam seminggu, lomba-lomba menulis. Sesekali perpustakaan sekolah perlu bekerjasama dengan
guru untuk menyebarkan angket kepada siswa mengenai jenis-jenis buku bacaan
yang disukai siswa dengan begitu perpustakaan mengetahui buku apa yang disukai
siswa.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah cara menumbuhkan dan meningkatkan minat
baca pada siswa?
2.
Bagaimana peran perpustakaan dalam menumbuhakan minat
membaca?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan
dari penulisan artikel ini adalah :
1.
Mengetahui apa arti dari minat membaca.
2.
Meningkatkan minat baca pada siswa. Mengetahui pentingnya
membaca.
3.
Mengetahui peran penting dari perpustakaan dalam
menumbuhkan minat baca pada siswa.
4.
Meningkatkan dan menumbuhkan minat membaca pada
masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum membahas lebih jauh tentang minat baca siswa,
ada baiknya jika mengetahui lebih dahulu pengertian minat baca. Sehingga kita
akan lebih mudah memahami pembahasan selanjutnya.
Minat sering diartikan sebagai “interest”. Secara umum
minat sering diartikan sebagai kecenderungan yang menyebabkan seseorang untuk
mencari ataupun mencoba aktivitas-aktivitas tertentu dalam bidang tertentu. Minat
juga diartikan sebagai sikap positif tarhadap aspek-aspek yang ada dalam
lingkungan. Adajuga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap
untuk menikmati dan memperhatikan suatu aktivitas disertai rasa senang.
Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dan
kombinasi dari beberapa huruf dan kata yang ditulis oleh pengarang. Adapula
yang mengartikan bahwa membaca adalah proses mengenal kata dan memadukan arti
kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Adapun hasil akhir dari proses membaca
adalah seseorang mampu memahami dan mengerti intisari dari bacaan.
Sementara itu ada juga yang mengartikan minat baca
siswa adalah perhatian kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang
terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan siswa untuk membaca dengan
kemauannya sendiri. Adapula yang mengartikan minat baca sebagai sikap positif
dan adanya rasa ketertarikan dalam diri siswa terhadap kegiatan membaca.
Berdasarkan
pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah kekuatan
yang mendorong siswa untuk merasa tertarik dan senang terhadap aktivita membaca
sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek
dalam membaca diantaranya meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat membaca,
dan frekuensi membaca.
Apa yang kita pikirkan jika mendengar kata membaca? Kadangkala kita
berpikir bahwa membaca adalah kegiatan yang membosankan dan hanya
membuang-buang waktu. Tapi sebenarnya mebaca merupakan kunci utama keberhasilan
belajar bagi siswa. Kemampuan membaca dan minat baca yang tinggi adalah modal
utama
bagi siswa dalam
berbagai mata pelajaran. Namun minat baca siswa pada saat ini masih tergolong
rendah dibandingkan dengan Negara maju seperti Jepang. Bagi siswa di Jepang
membaca merupakan sesuatu yang penting yang harus dilakukan. Namun berbeda
dengan di Negara berkembang contohnya Indonesia , remaja lebih senang
untuk bermain games dari pada membaca. Apalagi pada saat sekarang ini teknologi
terus berkembang membuat para siswa enggan untuk membaca. Mereka dapat dengan
mudahnya mendapatkan bahan untuk membuat tugas dari guru dan mendapatkan informasi,
dengan memanfaatkan teknologi seperti internet,televise, dan radio. Para siswa tidak perlu bersusah-susah membaca untuk
mendapatkan informasi dan bahan untuk membuat tugas, mereka hanya tinggal
membuka situs-situs dalam internet. Namun dengan demikian tanpa disadari mereka
telah melewatkan berbagai manfaat dari membaca. Manfaat membaca tersebut
diantaranya, dapat menambah wawasan kita, dapat menambah pengetahuan kita
tentang hal-hal baru, dapat menambah kosakata baru, kita dapat mengetahui
perkembangan zaman.
Minat baca perlu ditanamkan dan dikembangkan sejak usia dini sebab minat
baca tidak akan terbentuk dengan sendirinya namun sangat dipengaruhi lingkungan
disekitarnya. Lingkungan paling awal untuk menanamkan dan mengembangkan minat
baca anak adalah keluarga. Didalam keluarga anak dapat dididik untuk memahami
pentingnya membaca. Orang tua juga dapat
menjadi contoh dengan membiasakan membaca apa saja, dengan begitu anak akan
meniru gaya dan
tingkah laku orang tuanya dalam membaca. Kemudian setelah anak mampu membaca
sendiri maka ia akan mempraktikkan kemampuan membacanya dengan membaca
buku-buku yang tersedia dirumah. Kemauan untuk membaca atas inisiatif sendiri
ini adalah awal dari tumbuhnya minat baca pada anak. Selain itu orang tua dapat
menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, munkin dengan
demikian anak akan menjadi tertarik untuk membaca .
Selain
orang tua, perpustakaan sekolah juga berpengaruh minat baca siswa. Perpustakaan
merupakan sumber informasi dan gudang ilmu. Namun di Negara-negara berkembang
perpustakaan belum dimanfaatkan secara penuh. Berbeda dengan di Negara maju,
mereka sangat menghargai adanya perpustakaan.
Perpustakaan
yang tidak dikelola dengan baik maka fungsi perpustakaan sebagai sumber ilmu
dan gudang informasi akan terabaikan. Perpustakaan hanya akan dipandang siswa
sebagai gudang yang penuh buku dan tidak ada gunanya. Dan mereka pun akan malas
dan enggan untuk mengunjungi perpustakaan. Namun jika perpustakaan dikelola
dengan baik maka siswa akan lebih senang untuk berkunjung keperpustakaan dan
fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi dan gudang ilmu akan kembali
nampak. Perpustakaan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan
membaca tidak bias dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang
memadai baik dalam jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Peran yang dapat
dilakukan oleh Perpustakaan dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di
lingkungan sekolah adalah sebagai berikut :
1.
Menyediakan bacaan yang diminati oleh siswa
2.
Memilih bahan bacaan yang menarik bagi siswa.
3.
Memberi keleluasaan membaca kepada siswa.
4.
Mengelola perpustakaan dengan baik sehingga siswa
merasa senang berkunjung keperpustakaan.
5.
Menanamkan kesadaran dalam diri siswa bahwa membaca sangat
penting untuk mencapai keberhasilan sekolah.
6.
Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan
kegemaran membaca bagi para siswa.
Selain
peran dari orang tua dan perpustakaan sekolah, diri kita sendiri juga dapat
meningkatkan minat membaca. Kita dapat memulai dari diri kita sendiri. Kita
dapat memulai membaca buku sedikit demi sedikit, misal dalam sehari kita
membaca minimal 30-60 menit. Lama kelamaan kita akan terbiasa untuk membaca.
Memang untuk memulai membaca sangat sulit, namun kita harus memaksa diri kita
untuk membaca. Setelah kita terbiasa membaca kita dapat menularkan kebiasaan
membaca kita kepada teman-teman kita, misalnya kita mengajak teman kita untuk
membaca. Lama-lama teman kitapun akan terbiasa untuk membaca. Sehingga
lama-lama banyak orang yang gemar membca dan minat baca di Negara kita akan
meningkat.
BAB III
PENUTUP
Kegemaran membaca merupakan suatu hal penting yang harus ditanamkan dan
dikembangkan dalam diri siswa sedini mungkin. Namun minat baca di Negara kita
masih tergolong rendah. Minat membaca tidak dapat tumbuh dengan sendirinya maka
diperlukan peran dari keluarga, perpustakaan sekolah, dan diri kita sendiri.
Selain peran dari orang tua, perpustakaan sekolah, dan lingkungan kita
juga harus tahu manfaat-manfaat membaca dan menyadari arti pentingnya membaca.
Jika kita ingin
meningkatkan minat baca maka kita harus memulai dari dalam diri kita. Kita
harus memulai membiasakan membaca, setelah kita terbiasa membaca, kita bisa
menularkan kebiasaan kita kepada orang lain. Dengan begitu kebiasaan membaca
akan tersebar ke semua orang dan pada akhirnya Negara kita akan menjadi Negara
yang mempunyai kebiasaan membaca. Dengan warga masyarakat yang terbiasa membaca
Negara kita akan menjadi lebih maju dan terbebas dari kebodohan serta
kemiskinan. Jadi mulai sekarang biasakanlah untuk membaca buku setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar